16 Ragam Bahasa Daerah yang Digunakan Masyarakat Kaltim Sehari-hari

No comments
Caption: Ilustrasi. Suku Dayak, salah satu suku yang terdapat di Kalimantan Timur. (ist)

Akupedia.id – Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya, namun juga akan keanekaragaman budayanya.

Umumnya masyarakat Kaltim menggunakan dua bahasa utama yakni bahasa Indonesia dan bahasa Banjar.

Oleh masyarakat setempat, Bahasa Banjar disebut juga sebagai bahasa Banjar Samarinda.

Bahkan, ada bahasa Jawa dan bahasa Bugis yang juga digunakan oleh masyarakat Kaltim.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengungkapkan ada 16 bahasa daerah yang dimiliki Kaltim.

“Kaltim memiliki sekitar 16 bahasa daerah dan tidak menutup kemungkinan itu berkembang dari sub-sub bahasa yang lain. Seperti masyarakat Dayak itu punya sub-sub suku yang memiliki bahasa-bahasa sendiri. Yang tercatat itu baru 16 dan bisa jadi akan lebih dari itu,” ucap Sri Wahyuni, dilansir dari Suara.com.

Bahkan, Sri Wahyuni menyebut anak sekolah di Kaltim memiliki kurikulum baru yang mengharuskan beberapa pelajaran menggunakan bahasa daerah.

Dikutip dari laman Kemendikbud RI, berikut daftar bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kaltim:

  1. Aoheng

Bahasa Aoheng (Penihing) dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu.

  1. Bahau Diaq Lay

Bahasa Bahau Diaq Lay dituturkan oleh masyarakat di Desa Diaq Lay, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.

  1. Bahau Ujoh Bilang

Masyarakat biasa berkomunikasi menggunakan Bahasa Bahau Ujoh Bilang di Desa Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Kutai Barat.

  1. Bajau Pondong

Bahasa Daerah Kalimantan Berikutnya yaitu Bahasa Bajau Pondong.

Bahasa ini biasa dituturkan oleh masyarakat di Desa Payung-Payung Kecamatan Maratua dan Desa Pulau Derawan, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau; Desa Pondang Baru, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser; dan Kelurahan Penajam dan Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.

  1. Basap

Bahasa Basap dituturkan oleh masyarakat di Desa Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur dan di Desa Semurut, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau.

Bahasa ini terdiri atas dua dialek, yaitu dialek O yang penuturnya berasal dari Desa Sambakungan dan dialek U di Desa Semurut.

Presentase perbedaan isoleknya mencapai 75 persen.

  1. Benuaq

Bahasa Benuaq dituturkan oleh masyarakat di Desa Jerang Dayak, Kecamatan Muara Pahu; di Desa Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa; di Desa Jambuk, Kecamatan Bongan; di Desa Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang; di Desa Keay, Kecamatan Damai; dan di Desa Temula, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat.

Bahasa Benuaq di Kaltim tercatat memiliki enam dialek, di antaranya Jerang Dayak, Muara Lawa, Jambuk, Tanjung Isuy, Keay, dan Temula.

  1. Bugis

Bahasa Bugis dituturkan oleh masyarakat di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu, Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak,Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara.

Selain masyarakat Kutai Kartanegara, warga Kabupaten Penajam Paser Utara juga menuturkan bahasa serupa seperti di Desa Api-api, Kecamatan Waru, Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.

Di Kabupaten Paser, Bahasa Bugis dituturkan di Desa Muara Telake, Kecamatan Long Kali. Di Balikpapan, Bahasa Bugis dituturkan di Kelurahan Karingau, Kecamatan Balikpapan Barat.

  1. Bahasa Dusun

Bahasa Dusun tercatat dituturkan oleh masyarakat di Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser.

  1. Bahasa Jawa

Bahasa Jawa dituturkan di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu; Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kertanegara; Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur; dan Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan.

Tak hanya itu, masyarakat di Desa Kayungo, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, juga menuturkan bahasa yang serupa.

  1. Kenyah

Bahasa Kenyah dituturkan oleh masyarakat di Desa Inaran, Kecamatan Sambaliung dan Desa Gunung Sari, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau; di Desa Datah Bilang Ulu, Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Hulu.

  1. Melayu

Bahasa Melayu, biasa dituturkan di Desa Banua Baru, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur; Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda; Desa Kota Bangun Ulu, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara; Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau; Desa Muyub Ulu, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat; dan Desa Kahala, Kecamatan Kenoham, Kabupaten Kutai Kertanegara.

  1. Pasir

Bahasa Pasir (Paser) dituturkan oleh masyarakat di Kelurahan Sepaku dan Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku; di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam; di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu; di Kelurahan Long Kali, Kecamatan Long Kali.

  1. Punan Long Lamcin

Bahasa Punan Long Lamcin dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Lamcin, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.

  1. Punan Merah

Bahasa Punan Merah dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Merah, Kecamatan Long Bangun, Kabupaten Mahakam Hulu.

  1. Segaai

Bahasa Segaai dituturkan oleh masyarakat di daerah pedalaman yaitu di Desa Long Lanuk, Kecamatan Sambaliungdan Desa Long La’ai, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.

  1. Tunjung

Bahasa Tunjung dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar