Kutip.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong masjid-masjid menjadi tempat yang ramah anak dengan menyediakan fasilitas edukatif yang menarik. Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Nurul Fitri Ningsih, menyatakan bahwa anak-anak seharusnya merasa betah berada di rumah ibadah dan mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang agama mereka.
“Anak-anak yang berada di rumah ibadah tidak hanya untuk mengaji, tetapi juga bisa berkumpul, bermain, dan belajar. Dengan adanya fasilitas seperti internet dan perpustakaan, anak-anak akan lebih betah di masjid,” ucapnya.
Ia menyoroti pentingnya mengubah pandangan lama di mana anak-anak yang bermain di masjid sering dianggap mengganggu. Sebaliknya, Nurul mendorong agar anak-anak diajak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan edukatif dan keagamaan. Contoh dari masjid di Samarinda menunjukkan bahwa penerapan fasilitas ramah anak bisa berhasil.
“Kalau anak-anak diusir ketika bermain di masjid, tentu mereka tidak akan mau kembali. Kita harus menciptakan suasana yang nyaman dan ramah bagi mereka,” tegasnya.
DP3A Kukar berharap bahwa seluruh rumah ibadah dari berbagai agama bisa menyediakan fasilitas serupa. Lingkungan yang mendukung ini diharapkan akan membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih religius dan memahami ajaran agama dengan lebih mendalam.
“Diharapkan semua rumah ibadah dari berbagai agama bisa menyediakan fasilitas ramah anak, agar mereka benar-benar menjiwai agamanya. Ketika sudah merasa nyaman dan menjiwai, mereka akan lebih taat melaksanakan ajaran agama sesuai dengan aturan dan syariatnya,” tutup Nurul Fitri Ningsih.
DP3A Kukar terus berupaya menciptakan ruang yang aman dan mendidik bagi anak-anak di rumah ibadah. Dukungan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan spiritual anak. (*)
Penulis : Dion