Menghapus Stereotip Gender, DP3A Kukar Dorong Pendidikan Setara untuk Masa Depan yang Lebih Baik

No comments
Foto: Ilustrasi.

Kutip.id, TENGGARONG — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menekankan pentingnya penerapan pendidikan kesetaraan gender sebagai langkah konkret dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan bebas diskriminasi. Dengan mengedepankan hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan, DP3A Kukar berupaya untuk memberikan ruang bagi setiap anak dalam mengembangkan bakat serta minat mereka.

Kepala Bidang PUG, PP, PSDGA DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, menyatakan bahwa stereotip gender sering kali menjadi penghalang bagi perkembangan anak di sekolah. Stereotip ini, menurutnya, menciptakan batasan yang tidak perlu dalam mengembangkan potensi setiap anak.

“Melalui pendidikan kesetaraan gender, kita dapat menghapus stigma dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak untuk bermimpi dan berprestasi sesuai dengan kemampuan mereka,” jelasnya.

Pendidikan kesetaraan gender juga dianggap sebagai langkah penting dalam memerangi kekerasan berbasis gender di lingkungan sekolah, yang sering kali berupa pelecehan, intimidasi, diskriminasi, dan pengucilan. Chalimatus menegaskan bahwa kekerasan berbasis gender perlu ditangani dengan serius oleh semua pihak.

“Kekerasan berbasis gender harus ditangani dengan serius dan melibatkan semua pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif,” tegasnya.

Melalui serangkaian program sosialisasi dan pelatihan, DP3A Kukar berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan kesetaraan gender. Organisasi ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk mendorong lebih banyak sekolah menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan gender.

Dengan optimisme dan dukungan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat, Chalimatus yakin bahwa pendidikan kesetaraan gender di Kukar akan memberikan dampak positif jangka panjang, memungkinkan generasi muda tumbuh menjadi individu yang berdaya, percaya diri, dan tanpa batasan gender. (*)

Penulis : Dion

Also Read

Bagikan: