Kutip.id, TENGGARONG – Di Kutai Kartanegara (Kukar), perubahan sedang digerakkan dari tingkat akar rumput melalui inisiatif membangun desa-desa ramah perempuan dan peduli anak. Inisiatif ini menggambarkan komitmen Kukar untuk tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga menciptakan perubahan sosial yang lebih mendalam.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Hero Suprayitno, melihat potensi besar dari inisiatif ini untuk memberdayakan perempuan dan anak di setiap desa. “Kami bertekad untuk memastikan semua desa di Kukar memenuhi tujuh indikator penting yang akan menjadikan mereka desa ramah perempuan dan peduli anak,” ucap Hero, Minggu (1/9/2024).
“Indikator ini mencakup pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang inklusif,” tambahnya dengan penuh semangat.
Salah satu kunci dari keberhasilan program ini adalah keterlibatan masyarakat secara aktif. Hero dan tim DP3A telah melakukan kunjungan ke beberapa desa untuk memulai proses ini, salah satunya di Kecamatan Muara Badak, di mana sebuah desa telah ditetapkan sebagai desa ramah perempuan dan peduli anak. Hero berharap bahwa desa-desa lainnya akan mengikuti jejak ini.
Lebih dari sekadar memenuhi indikator, program ini merupakan refleksi dari semangat kolektif untuk memastikan hak-hak perempuan dan anak dihormati. Program ini bukan hanya tentang statistik, tetapi tentang hak-hak perempuan dan anak yang harus dilindungi dan dihormati.
Hero juga menekankan bahwa desa yang telah ditetapkan harus menjadi model bagi desa lain di Kukar. Selain itu, pemerintah desa diharapkan turut serta mengeluarkan peraturan yang mendukung program ini, sehingga ada kesinambungan antara kebijakan dan implementasi di lapangan.
“Dengan terbentuknya lebih banyak desa ramah perempuan dan peduli anak, kami ingin Kukar menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak,” katanya, menutup pernyataannya dengan penuh harapan.
Melalui kolaborasi aktif antara pemerintah dan masyarakat, inisiatif desa ramah perempuan dan peduli anak di Kutai Kartanegara mampu menggerakkan perubahan dari akar rumput. Langkah ini membawa harapan baru untuk masa depan yang lebih adil dan setara bagi seluruh warga desa. (*)
Penulis : Dion