DP3A Kukar dan Desa, Perangi Kekerasan Bersama

No comments
Foto: DP3A Kukar menggelar diskusi di Hotel Grand Elty Singgasana tentang pencegahan kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi anak, dihadiri perwakilan desa, aktivis perlindungan anak, dan lembaga masyarakat.

Kutip.id, TENGGARONG – Di tengah meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar hadir dengan inisiatif baru yang berfokus pada penguatan komunitas di tingkat desa. Melalui sinergi yang erat antara pemerintah dan masyarakat, DP3A ingin memastikan setiap anak dan perempuan di Kukar merasa terlindungi.

Pada Sabtu (26/10/2024), DP3A Kukar mengadakan pertemuan di Hotel Grand Elty Singgasana untuk merancang strategi pencegahan yang melibatkan langsung masyarakat desa, aktivis perlindungan anak, dan lembaga-lembaga terkait. Diskusi ini dirancang sebagai ajang berbagi pengalaman serta menggali gagasan nyata yang dapat diterapkan di lingkungan desa.

Hero Suprayitno, Plt Kepala DP3A Kukar, menggarisbawahi bahwa upaya pemberantasan kekerasan perlu dimulai dari tingkat terdekat, yakni komunitas.

“Saat kita mendengar kasus kekerasan, ada dua hal yang perlu kita lihat: keberanian korban untuk bersuara dan tanggung jawab kita semua untuk mencegah hal serupa terulang. Pencegahan adalah upaya utama yang akan terus kita dorong,” ungkap Hero.

Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), yang digerakkan oleh DP3A, bertujuan menjadikan setiap desa sebagai komunitas yang aktif menjaga dan mengawasi lingkungan sekitar. Dengan dukungan masyarakat desa, program ini mendorong keterlibatan warga sebagai pelindung pertama yang siap mencegah dan menindak jika terjadi dugaan kekerasan.

“Melalui PATBM, warga desa bukan sekadar penonton, tetapi jadi pelaku utama perlindungan. Kami ingin setiap individu merasa punya andil dalam menjaga keselamatan anak-anak di sekitarnya,” tutur Hero.

Saat pertemuan ini, para peserta juga dilatih untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal kekerasan serta diberi panduan untuk melakukan tindakan cepat. Hero menyampaikan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam upaya ini akan menciptakan keamanan yang berkesinambungan.

“Anak-anak adalah masa depan kita, dan melindungi mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Kami ingin desa-desa di Kukar menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh,” jelasnya.

Komitmen DP3A Kukar tidak berhenti di sini. Program perlindungan ini akan terus dikembangkan dan diperkuat, menjangkau setiap desa di Kukar, dengan dukungan pelatihan rutin dan koordinasi intensif. Hero optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat desa dapat menjadi fondasi kuat dalam pencegahan kekerasan.

“Kami ingin membangun komunitas yang tanggap dan peduli, di mana setiap warga merasa punya kewajiban untuk melindungi sesamanya,” ujarnya.

Antusiasme peserta Pada diskusi ini menjadi bukti bahwa semangat perlindungan anak sudah mulai tumbuh di hati masyarakat Kukar. DP3A yakin, dengan kerja sama yang erat, setiap desa di Kukar akan mampu menjadi lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak-anak, menciptakan harapan baru bagi generasi penerus yang akan datang.

Penulis : Reihan Noor

Also Read

Bagikan: