Kutai Kartanegara – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) memberikan landasan yang penting untuk menganalisis arah kebijakan pembangunan nasional, khususnya dalam konteks mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memandang momen ini sebagai peluang yang sangat strategis untuk memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan.
Dalam upacara yang berlangsung pada Sabtu (17/8/2024), Rendi Solihin menegaskan jika keberadaan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu variabel penting untuk merumuskan strategi pembangunan daerah dan nasional.
Ia memandang perpindahan ibu kota ini bukan hanya sebagai perubahan administratif, tetapi sebagai pendorong transformasi sosial-ekonomi yang dapat membawa Indonesia menuju cita-cita besar di tahun 2045.
“Peringatan HUT ke-79 RI ini perlu dimaknai dalam konteks yang lebih luas, yakni sebagai titik tolak dalam upaya kita bersama untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sebab, kita punya tanggung jawab membangun masa depan berkelanjutan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rendi juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Menurutnya, pembangunan yang sukses tidak dapat hanya bergantung pada satu aktor saja.
Lebih lanjutnya, pembangunan ini harus melibatkan semua komponen bangsa secara sinergis. Sehingga, kolaborasi semua pihak harus diarahkan pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
“Pembangunan berkelanjutan adalah tujuan jangka panjang yang harus dicapai bersama. Ibu Kota Nusantara ini lah kesempatan untuk kita merumuskan kebijakan bersama-sama agar hal itu tercapai,” tegasnya.
Dengan fondasi yang sudah dibangun, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat sinergi antar-sektor demi mencapai tujuan besar Indonesia Emas 2045. Ia melihat peran strategis sektor swasta sebagai pendorong inovasi dan investasi yang dapat mendukung ekonomi hijau.
Selain itu, ia juga mengingatkan jika peran masyarakat dalam mendorong partisipasi aktif tentunya sangat dibutuhkan.
“Jika kita ingin Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan, kita harus mempersiapkan diri dengan baik mulai sekarang. Sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang ada dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” tutupnya.