Kutai Kartanegara – Kampanye hari pertama Rendi Solihin tak hanya penuh semangat, tetapi juga diwarnai tantangan besar. Usai menyelesaikan kampanye di Desa Tani Baru, Rendi melanjutkan perjalanan menuju Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, yang memakan waktu satu jam. Namun, perjalanan tersebut tidak berjalan mulus. Rombongan Rendi menghadapi kendala serius saat air surut, menyebabkan speed boat yang mereka tumpangi kandas di tengah perjalanan.
Meskipun menghadapi hambatan tersebut, semangat Rendi dan timnya tetap tinggi. Perjalanan yang sulit ini tak mematahkan semangat Rendi untuk bertemu warga yang sudah menunggu di Muara Pantuan.
Setibanya di desa, Rendi disambut oleh tokoh masyarakat Amir bersama ratusan warga yang telah berkumpul. Antusiasme warga terlihat jelas, bahkan kendala perjalanan tidak mengurangi euforia mereka. Sebelum memulai kampanye, Rendi mengajak warga untuk berjoget bersama diiringi lagu dari Ical Majene, menambah keceriaan di tengah kampanye.
Dalam sambutannya, Rendi Solihin memaparkan berbagai program dedikasi yang akan dijalankan bersama pasangannya, Edi. Salah satunya adalah Program Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh, yang fokus pada pelatihan, pendampingan, serta penyediaan fasilitas sarana dan prasarana bagi 100 ribu petani, peternak, dan nelayan.
“Kami akan melakukan pelatihan dan pendampingan untuk nelayan, peternakan, dan pertanian agar meningkatkan kualitas mereka dan menjadi lebih produktif,” jelas Rendi.
Rendi juga menjelaskan upaya peningkatan jumlah nelayan produktif dari 25 ribu menjadi 50 ribu dalam periode kedua. “Di periode kedua, kami akan tingkatkan jumlah nelayan produktif agar penghasilan dari tangkap ikan meningkat dan dapat mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
Warga Muara Pantuan pun menyambut baik program tersebut, melihatnya sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. (*)
Penulis : Dion