Kutip.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan diskusi penting yang menyoroti peran perempuan dalam pembangunan di berbagai sektor, mulai dari politik, hukum, sosial, hingga ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 28 September 2024, di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, dengan mengundang berbagai pihak terkait.
Acara ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengarusutamaan gender, tetapi juga untuk membangun jaringan kolaborasi yang lebih kuat antara organisasi perempuan, lembaga masyarakat, dan stakeholder terkait dalam mendorong keterlibatan perempuan di semua aspek pembangunan.
Dalam sambutannya, Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, menekankan bahwa diskusi ini adalah langkah penting untuk mendorong kebijakan yang lebih responsif terhadap isu-isu gender, dan keterlibatan perempuan dalam politik dan ekonomi harus ditingkatkan secara signifikan.
Dirinya mengingatkan bahwa partisipasi perempuan dalam pembangunan bukan hanya soal keinginan, tetapi juga sebuah kewajiban yang telah diatur oleh undang-undang dan peraturan daerah.
“Ini adalah kewajiban yang sudah diamanatkan oleh undang-undang dan juga didukung oleh peraturan daerah. Melalui kegiatan ini, kami ingin perempuan di Kukar lebih aktif terlibat dalam berbagai sektor, termasuk politik dan ekonomi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran penting perempuan sebagai agen perubahan dalam menciptakan kebijakan yang lebih inklusif. Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dapat membawa perspektif baru yang lebih adil dan merata, yang sangat dibutuhkan dalam upaya menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Hero melanjutkan dengan menegaskan komitmen DP3A Kukar untuk terus memberikan pelatihan dan sosialisasi guna meningkatkan kapasitas perempuan, agar mereka dapat berkontribusi secara lebih signifikan di berbagai sektor.
“DP3A Kukar terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas perempuan agar mampu berkontribusi secara signifikan dalam berbagai sektor kehidupan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang lebih responsif terhadap isu-isu gender,” ungkapnya.
Melalui diskusi ini, diharapkan semakin banyak perempuan di Kukar yang berani terjun ke ranah publik dan berperan aktif dalam berbagai proses pembangunan, terutama di bidang politik dan ekonomi. Dengan keterlibatan yang lebih kuat, perempuan diharapkan mampu mendorong terciptanya kebijakan yang lebih inklusif dan adil, demi tercapainya pembangunan daerah yang lebih merata. (*)
Penulis : Dion