Pabrik Rumput Laut Muara Badak Siap Beroperasi, Dorong Ekonomi dan Inovasi Lokal

No comments
Pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak yang direncanakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025.

TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan segera memiliki pusat pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak. Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada awal 2025, menjadi harapan baru bagi pengembangan ekonomi lokal sekaligus inovasi produk berbasis sumber daya alam.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, menyatakan bahwa pembangunan pabrik tersebut kini memasuki tahap akhir, dengan fokus pada pengadaan mesin pengolahan.

“Saat ini, kami masih dalam proses pengadaan mesin pengolahan. Jika bangunan dan sarana pendukung lingkungan sudah selesai, maka target kita adalah pabrik ini sudah mulai beroperasi pada Januari 2025,” jelasnya, Sabtu (16/11/2024).

Pabrik ini akan memproduksi berbagai olahan berbasis rumput laut, termasuk tepung rumput laut, beras rumput laut, dan mie instan. Produk unggulan seperti tepung rumput laut diproyeksikan memiliki pangsa pasar yang luas, dengan peluang kerja sama bersama perusahaan besar seperti Garuda Food dan Indofood.

“Pangsa pasar untuk produk seperti tepung rumput laut masih sangat terbuka luas, dan kami berencana untuk menjajaki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Garuda Food dan Indofood, yang dapat menampung dan membeli produk rumput laut dari Kukar,” tambahnya.

Selain menciptakan peluang kerja, pabrik ini juga akan mendukung nelayan dan pelaku UMKM lokal dengan menjadi pembeli utama rumput laut basah.

“Dengan beroperasinya pabrik ini, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Muara Badak akan semakin meningkat pendapatannya karena mereka akan menjadi pemasok rumput laut bagi pabrik ini,” tutur Sayid

Lebih jauh, pengembangan ekosistem bisnis rumput laut akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masyarakat setempat.

“Ini bukan hanya sekadar pabrik, tetapi juga bagian dari pengembangan ekosistem bisnis yang melibatkan BUMDes dan masyarakat setempat. Kami ingin memastikan bahwa manfaat ekonomi ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.

Proyek yang dimulai pada 2017 ini menghabiskan total anggaran Rp 60 miliar, termasuk Rp 21 miliar untuk pengadaan mesin dan sarana pendukung. Pabrik ini diharapkan dapat mendongkrak daya saing produk rumput laut Kukar di pasar domestik dan internasional.
Melalui pembangunan ini, Pemkab Kukar menargetkan keberlanjutan industri pengolahan lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat sektor ekonomi berbasis sumber daya lokal. (*)

Penulis : Dion

Also Read

Bagikan: