Kutip.id, TENGGARONG – Di tengah hiruk-pikuk upaya peningkatan pelayanan kesehatan, Kutai Kartanegara (Kukar) tampil berbeda dengan langkah inovatifnya: menciptakan Puskesmas Ramah Anak. Upaya yang dipelopori oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar ini bukan sekadar perubahan fisik di fasilitas kesehatan, tetapi transformasi menyeluruh yang berfokus pada pengalaman anak-anak selama berobat.
Bagi banyak anak, pergi ke puskesmas seringkali diidentikkan dengan rasa takut akan suntikan, obat-obatan pahit, atau perawatan yang tidak nyaman. Namun, Puskesmas Ramah Anak di Kukar hadir untuk mematahkan stigma tersebut. Dengan desain ruang yang lebih ceria, pendekatan dokter dan perawat yang lebih bersahabat, serta suasana yang lebih menyenangkan, DP3A Kukar memastikan bahwa puskesmas kini menjadi tempat yang bisa dicintai anak-anak.
“Kami ingin anak-anak datang ke puskesmas tanpa rasa takut, tetapi dengan rasa nyaman dan bahagia,” kata Nurul Fitri Ningsih, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar.
Langkah standarisasi Puskesmas Ramah Anak tidak hanya sebatas pada penyediaan fasilitas. Ini adalah tentang membangun pengalaman yang positif bagi anak-anak selama proses pengobatan. Dari ruang tunggu yang dihiasi warna-warna cerah dan mainan edukatif hingga petugas kesehatan yang dilatih secara khusus untuk berkomunikasi dengan anak-anak, semuanya dirancang agar anak merasa dihargai dan diperhatikan.
Bahkan, dalam proses pemeriksaan, petugas medis lebih banyak menggunakan pendekatan permainan untuk membantu anak rileks dan lebih terbuka.
Namun, inovasi ini tentu tidak lepas dari tantangan. Daerah pedalaman seperti Kahala, Kembang Janggut, dan Tabang menjadi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Akses yang terbatas dan tantangan geografis membuat implementasi Puskesmas Ramah Anak menjadi pekerjaan yang lebih berat.
“Kami menyadari bahwa menghadirkan puskesmas ramah anak di pelosok adalah tantangan besar, tetapi ini adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan seluruh anak di Kukar mendapatkan pelayanan yang layak,” ujar Nurul.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kolaborasi intensif dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar. Bersama-sama, kedua instansi ini berkomitmen untuk memperluas jangkauan Puskesmas Ramah Anak, tidak hanya di kota besar, tetapi juga ke wilayah-wilayah terpencil.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, DP3A juga berharap bisa meningkatkan kesadaran para orang tua akan pentingnya layanan kesehatan yang ramah dan menyenangkan bagi perkembangan anak-anak mereka.
Dengan hadirnya Puskesmas Ramah Anak, Kukar kini tidak hanya memberikan layanan medis. Mereka juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan perasaan aman dan bahagia. Program ini diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga investasi untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan.
Penulis : Reihan Noor