Kutip.id, TENGGARONG – Pemerintah Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) terus berinovasi untuk menyelesaikan permasalahan sosial di wilayahnya. Salah satu terobosan yang dihadirkan adalah Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), sebuah program inovatif yang berfokus pada pencegahan dan penanganan masalah keluarga, serta penguatan ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.
Terletak di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kukar, Puspaga menjadi pusat layanan yang mengintegrasikan berbagai dukungan psikologis dan konsultasi keluarga yang bisa diakses dengan mudah dan tanpa biaya.
Menurut Saipul Anwar, fungsional kemasyarakatan DP3A Kukar, program ini tidak hanya difokuskan pada penyelesaian masalah yang sudah ada, tetapi juga berupaya untuk mencegah terjadinya masalah keluarga lebih dini. Dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk berkonsultasi dengan psikolog, konselor, atau ahli keluarga, Puspaga dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah dan memberikan solusi sebelum masalah tersebut berkembang lebih besar.
“Kami melihat bahwa banyak masalah keluarga bisa dicegah jika ada intervensi yang tepat waktu. Melalui Puspaga, kami tidak hanya menunggu masalah muncul, tetapi aktif berperan dalam menjaga kesejahteraan keluarga melalui pendekatan yang lebih proaktif,” kata Saipul.
Program Puspaga dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari keluarga muda yang baru menikah hingga orang tua yang menghadapi masalah pengasuhan anak remaja. Dengan prosedur yang sederhana, siapa pun yang merasa membutuhkan bantuan bisa langsung datang ke Puspaga dan mendapatkan layanan konsultasi secara gratis.
“Bagi sebagian keluarga, biaya konsultasi psikolog atau konselor bisa sangat memberatkan. Di sini, kami menyediakan layanan tanpa biaya, dengan kualitas yang tidak kalah dari layanan berbayar.” tambahnya.
DP3A melihat Puspaga sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara emosional dan sosial. Dengan mengatasi masalah keluarga secara preventif, diharapkan masyarakat Kutai Kartanegara dapat berkembang menjadi komunitas yang harmonis dan bebas dari konflik yang dapat memicu masalah sosial lainnya.
“Puspaga ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Jika kita mampu menjaga kesejahteraan keluarga, kita bisa membangun masyarakat yang lebih stabil dan sejahtera,” tutup Saipul.
Dengan adanya Puspaga DP3A, masyarakat Kutai Kartanegara kini memiliki akses langsung ke layanan yang tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga dalam jangka panjang.
Penulis : Reihan Noor