Kutip.id, TENGGARONG – Sejak dipimpin oleh Fety Puja Amelia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kutai Kartanegara (Kukar) telah memperlihatkan kemajuan pesat dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan.
Dengan tekad untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan, IWAPI Kukar menghadirkan inisiatif-inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan, partisipasi dalam pembangunan, serta memajukan peran perempuan dalam perekonomian daerah.
Sejauh ini, ada 50 anggota tetap IWAPI Kukar yang tersebar di 20 kecamatan. Masing-masing anggotanya berasal dari berbagai sektor usaha, seperti kuliner, kerajinan tangan, serta industri kecil dan menengah.
Berkomitmen untuk memperkuat kemampuan dan keterampilan perempuan pengusaha, Organisasi ini berharap bahwa mereka dapat berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi daerah.
Salah satu program unggulan IWAPI Kukar adalah kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar. Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi perempuan agar mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi.
“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah,” jelas Wakil Ketua IWAPI Kukar, Indah Purwanti, pada Kamis (19/9/2024).
Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi, IWAPI Kukar juga memperluas jangkauan program dengan melantik pengurus di lima kecamatan, yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Samboja, Loa Janan, dan Loa Kulu. Setiap kecamatan kini memiliki 15 pengurus yang bertugas menjadi ujung tombak dalam menjalankan program-program di tingkat lokal.
“Kami ingin IWAPI Kukar menjadi organisasi yang aktif, dinamis, dan profesional. Kami juga ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Kukar, khususnya perempuan,” tegas Indah. Ia berharap seluruh anggota dapat memahami tanggung jawab mereka dan terus berkontribusi dalam setiap kegiatan.
Indah juga menjelaskan, sebagai upaya untuk menjaga kualitas dan semangat organisasi, bagi anggota yang tidak aktif selama tiga bulan berturut-turut, akan diberikan surat panggilan hingga tiga kali. Namun, jika tetap tidak ada tanggapan, maka anggota tersebut akan diberhentikan atau diminta untuk mengundurkan diri dari IWAPI.
“Kami harap anggota IWAPI bisa sadar bahwa kami adalah bagian dari jaringan IWAPI nasional yang memiliki visi dan misi yang sama. Kami juga menghargai setiap usaha dan prestasi yang telah dilakukan oleh anggota IWAPI,” tutup Indah.
Dukungan terhadap perempuan pengusaha lokal menjadi bagian penting dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi kesejahteraan warga di Kukar, agar semakin banyak juga perempuan yang mampu mandiri secara ekonomi dan berperan dalam pembangunan daerah. (*)
Penulis : Dion