Kutip.id, TENGGARONG – Di tengah upaya keras untuk mengurangi angka stunting, DP3A Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali meluncurkan pelatihan tata boga, kali ini di Kecamatan Loa Janan pada 19 September 2024. Program ini merupakan bagian dari komitmen DP3A dalam meningkatkan kualitas gizi keluarga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi rumahan melalui keterampilan memasak.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, mengatakan bahwa masalah stunting tidak bisa hanya dilihat dari sisi kekurangan gizi semata. Ada banyak faktor lain yang mempengaruhi, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi, hingga faktor komunikasi dan kesehatan keluarga.
“Masalah ini tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga melibatkan perilaku, pola komunikasi, hingga kondisi kesehatan. Oleh karena itu, kami menerapkan pendekatan yang holistik, termasuk konseling dan penguatan kapasitas pemberdayaan,” tegasnya.
Dengan memberikan pelatihan tata boga, DP3A Kukar bertujuan untuk memperkuat kemampuan para ibu dalam menyajikan makanan sehat yang dapat mencegah stunting. Hero berharap, dengan keterampilan memasak yang ditingkatkan, para orang tua dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang dalam tumbuh kembang anak-anak mereka.
“Pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan ilmu memasak, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam setiap sajian. Kami ingin para peserta dapat memahami bahwa mereka memiliki peran kunci dalam kesehatan anak-anak mereka,” jelasnya.
DP3A juga melengkapi pelatihan ini dengan memberikan bantuan peralatan memasak kepada para peserta. Bantuan ini bertujuan agar mereka dapat menerapkan keterampilan baru yang diperoleh dari pelatihan, sekaligus membuka peluang usaha rumahan di bidang kuliner.
“Bantuan peralatan ini tidak hanya bertujuan untuk menunjang kegiatan memasak di rumah, tetapi juga sebagai alat untuk memberdayakan para peserta agar mereka bisa memulai atau mengembangkan usaha kuliner,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini, DP3A Kukar berharap dapat mencapai dua tujuan utama: peningkatan gizi keluarga dan pemberdayaan ekonomi. Hero optimis bahwa program ini dapat memberikan dampak nyata dalam mengurangi angka stunting di Loa Janan.
“Kami berharap, melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang makanan sehat, tetapi juga peluang untuk meningkatkan perekonomian mereka,” tutupnya. (*)
Penulis : Dion