Kutip.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan kunjungan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat di Bandung. Bersama Forum Puspa Kukar, mereka belajar dari inovasi DP3AKB yang telah menjadi panutan dalam pemberdayaan perempuan dan anak.
Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, menyatakan kekagumannya atas program pemberdayaan di Jawa Barat, terutama pada keberhasilan Forum Puspa yang telah menjadi percontohan nasional.
“Kami sangat belajar banyak dari aktivitas Forum Puspa Jawa Barat yang cukup dinamis. Mereka mampu mengimplementasikan program kerja dengan baik dan menjadi percontohan nasional,” ungkapnya.
Hero mengemukakan ketertarikan DP3A Kukar untuk mengembangkan program Sekolah Perempuan dan Mal Pelayanan Perempuan dan Anak, seperti yang ada di Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan hidup perempuan, melalui ruang inovasi dan galeri workshop.
“Kami tertarik mengombinasikan konsep Sekolah Perempuan ini dengan rencana Mal Pelayanan Perempuan dan Anak yang akan kami kembangkan di Kukar,” ujarnya.
Selain itu, DP3A Kukar ingin mengadopsi model yang diterapkan Jawa Barat dalam menempatkan lulusan Sekolah Perempuan ke sekolah-sekolah berbasis keterampilan hidup.
“Model ini sangat penting untuk diterapkan di Kukar guna memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Forum Puspa Kukar baru terbentuk untuk periode 2024-2027, dan berharap pengalaman dari Bandung dapat memperkuat pelaksanaan program mereka di masa depan.
“Forum Puspa Kukar sendiri baru terbentuk untuk periode 2024-2027, dan kami berharap studi tiru ini dapat menjadi role model yang memperkuat pelaksanaan program-program Forum Puspa di Kukar ke depannya,” ungkapnya.
Selain mengadopsi praktik terbaik, DP3A Kukar juga belajar dari kolaborasi internasional Forum Puspa Jawa Barat yang didukung negara-negara seperti Korea. “Kita melihat bahwa pemberdayaan perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab lokal, tetapi juga merupakan isu yang dihadapi secara global,” ucapnya.
Dengan keyakinan penuh, DP3A Kukar berencana untuk menerapkan program-program inovatif hasil studi tiru ini, demi kesejahteraan perempuan dan anak di Kukar. Hero menutup kunjungannya dengan harapan bahwa ide-ide ini akan berkontribusi besar bagi pengembangan daerah di masa depan. (*)
Penulis : Dion