Kutip.id – Tenggarong – Festival Ramadan di Kelurahan Maluhu kembali digelar untuk tahun kelima secara berturut-turut. Mengusung konsep Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), festival ini melibatkan seluruh RT di kelurahan tersebut sebagai bentuk kebersamaan dalam menyemarakkan bulan suci.
Masjid Al Hijrah RT 18 menjadi lokasi penyelenggaraan tahun ini, dengan konsep berpindah-pindah setiap tahunnya agar seluruh masjid di Maluhu mendapat kesempatan menjadi tuan rumah.
“Kami ingin semua RT berpartisipasi aktif dan merasakan manfaatnya. Ini adalah bagian dari upaya mempererat kebersamaan di antara warga,” ujar Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro.
Festival ini bukan hanya ajang kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana ekspresi kreativitas bagi masyarakat. Rangkaian acara diawali dengan pawai takbir keliling, di mana warga berkeliling dengan rute yang telah ditentukan panitia.
Salah satu elemen penting dalam kesuksesan acara ini adalah peran aktif generasi muda melalui Karang Taruna. Mereka terlibat langsung dalam penyusunan konsep hingga teknis pelaksanaan kegiatan.
“Kami ingin pemuda Maluhu terlibat dalam memeriahkan Ramadan, karena itu Karang Taruna diberi peran besar dalam festival ini,” kata Tri.
Selain MTQ, ada dua kegiatan khas yang selalu dinantikan warga, yaitu Grebek Sahur dan Safari Ramadan. Grebek Sahur menghadirkan tradisi membangunkan sahur dengan alat musik tradisional, sementara Safari Ramadan menjadi ajang silaturahmi dengan mengunjungi berbagai masjid dan musala di seluruh RT.
“Kami berharap festival ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memperkuat persaudaraan di tengah masyarakat. Dengan begitu, Ramadan semakin bermakna bagi kita semua,” pungkasnya.
(Adv/DiskominfoKukar)