Kutip.id, Kalimantan Timur – Kalimantan Timur (Kaltim) semakin diperhitungkan sebagai lokasi potensial pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Berdasarkan kajian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang kini berada di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ada tiga lokasi di Kaltim yang dianggap layak untuk proyek ini, yakni Kutai Timur (Kutim), Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Selasa (18/2).
“Dulu BATAN sudah mengidentifikasi 28 lokasi potensial di Indonesia. Sekarang, BRIN sedang menindaklanjuti lokasi-lokasi tersebut, termasuk beberapa di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Batam, Nusa Tenggara Barat, dan daerah lainnya,” ujar Eniya.
Namun, ia menegaskan bahwa masih diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan kesiapan wilayah, termasuk penerimaan masyarakat. BRIN akan melakukan survei baru guna memperbarui data yang sebelumnya dikumpulkan oleh BATAN.
“Semua aspek harus ditinjau kembali, termasuk kondisi tanah dan lingkungan, serta bagaimana respons masyarakat setempat,” jelasnya.
Dalam menentukan kapasitas pembangkit, Eniya menambahkan bahwa setiap wilayah memiliki kebutuhan listrik yang berbeda. Oleh karena itu, teknologi yang digunakan nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
“Kita akan mempertimbangkan apakah akan menggunakan Small Modular Reactor (SMR) atau sistem berbasis lahan dengan kapasitas lebih besar seperti 1.000 MW. Ini juga harus disesuaikan dengan jaringan listrik PLN di wilayah tersebut,” lanjutnya.
Menurut data BRIN, dari 28 lokasi potensial yang telah dikaji di Indonesia, 42,9% sudah melalui skrining awal, 42,9% masih dalam tahap pra-survei, 3,6% dalam tahap penapisan, dan 10,7% telah selesai disurvei.
Untuk Kaltim, tiga lokasi yang telah masuk tahap pra-survei adalah Sangatta (Kutim), Kecamatan Babulu (PPU), dan Kecamatan Samboja (Kukar). Ketiganya dinilai memiliki potensi besar dengan kapasitas produksi listrik mencapai 1 gigawatt.
Dengan hasil kajian ini, Kaltim semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kandidat utama dalam proyek pembangunan PLTN di Indonesia.
Penulis : Yusuf S A
