Kutip.id – Sebuah video yang memperlihatkan pengakuan seorang yang diduga bandar narkoba, Endar Muda Siregar, mengenai setoran uang kepada oknum polisi di Polres Labuhanbatu beredar luas. Dalam video tersebut, Endar mengklaim dirinya membayar hingga Rp 160 juta per bulan untuk melindungi bisnis haramnya.
Video yang viral itu diduga diambil usai Endar menjalani sidang di Pengadilan Negeri Rantauprapat. Dari balik jeruji, ia meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk membersihkan institusi kepolisian dari oknum yang bermain dengan narkoba.
“Saya itu membayar di Mapolres Labuhanbatu sekitar Rp 160 juta setiap bulan,” ujar Endar dalam video tersebut.
Ia kemudian merinci pembagian uang setoran tersebut, Rp 80 juta untuk Kasat Narkoba (disebutnya sebagai “ketua kelas”), Rp 20 juta untuk Kanit Narkoba, Rp 8 juta per anggota tim Menurutnya, uang tersebut selalu diserahkan secara tunai kepada seorang oknum polisi berinisial R pada tanggal 10 setiap bulan.
Endar meminta agar Propam Polri segera memeriksa para polisi yang terlibat dalam jaringan ini, termasuk dirinya sendiri
“Saya siap diperiksa, meskipun saya tidak memiliki bukti transfer, karena saya memberikan uang secara tunai kepada saudara Riswan Siregar,” katanya.
Endar berharap pengakuannya menjadi perhatian pemerintah, khususnya Presiden, Kapolri, dan DPR RI. Ia mengklaim, praktik semacam ini masih marak dan harus segera diberantas.
“Bapak Presiden, Kapolri, Kadiv Propam, DPR RI, tolong periksa kasus ini. Ada oknum di Mapolres Labuhanbatu yang terlibat dengan saya,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu AKBP Bernhard Malau menolak memberikan komentar saat dikonfirmasi oleh Tribun-Medan.com.
Penulis : Yusuf S A
