Kutip.id – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar pada Senin (17/2). Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak mempermasalahkan aksi tersebut.
Dalam demo itu, mahasiswa mengusung tagar #IndonesiaBubar serta menyampaikan 13 tuntutan, termasuk pencabutan efisiensi anggaran di kementerian/lembaga dan penolakan Revisi UU TNI.
“Enggak masalah. Kami di pemerintah, termasuk saya yang mewakili Bapak Presiden, sangat memahami hal ini,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (18/2).
Menurut Prasetyo, Prabowo menghormati hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan terbuka terhadap kritik yang disampaikan.
“Sebelum diberi amanah untuk memimpin, kami sudah terbiasa menghadapi berbagai aspirasi dalam perjuangan politik. Kami sangat menghormati kritik, dan pintu selalu terbuka untuk masukan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kritik sebaiknya bersifat konstruktif dan membangun.
“Yang penting adalah semangatnya harus positif. Kritik dari mahasiswa dan media itu penting bagi kami,” tambahnya.
Namun, Prasetyo mengingatkan agar aksi demonstrasi tetap dilakukan secara damai dan tidak merusak fasilitas umum.
“Mohon jangan merusak fasilitas yang ada. Kami juga pernah berada di posisi mahasiswa, tapi zaman sudah berubah. Dalam kondisi dunia yang tidak stabil, kita harus tetap bersatu,” pesannya.
Ia menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan belajar dari situasi di negara lain yang mengalami konflik akibat perpecahan internal.
“Kita harus waspada dan hati-hati. Lihat di berbagai negara, konflik internal bisa berujung pada bentrokan. Indonesia tidak membutuhkan itu,” tutup Prasetyo.
Penulis : Yusuf S A