Pelatihan Tata Busana di Loa Kulu, DP3A dan IWAPI Kukar Perkuat Peran Ekonomi Perempuan

No comments
Foto: Bersama Sebelum dimulainya Pelatihan Tata Busana.

KUTAI KARTANEGARA – Untuk memperkuat keterampilan dan kemandirian ekonomi perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kukar mengadakan pelatihan tata busana di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (28/05/2024) di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Loa Kulu Kota ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan perempuan di bidang ekonomi. Ketua IWAPI Kukar, Fety Puja Amelia, berharap pelatihan ini dapat membantu perempuan menjadi mandiri secara ekonomi.

“Mudahan kegiatan hari ini bisa menambah keterampilan untuk wanita yang ada di desa Loa Kulu Kota dan tidak menutup kemungkinan bisa menjadi mata pencaharian mereka,” ungkapnya.

Fety juga menekankan pentingnya peran perempuan yang mandiri dalam persaingan usaha yang ketat. “Apalagi saat ini perempuan sudah mulai berani memulai membuat sebuah usaha. Tentunya hal ini harus mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar untuk menciptakan wanita yang mandiri secara ekonomi,” tuturnya.

Kepala Bidang PUG, PP, PSDGA DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, atau yang akrab disapa Diu, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan kedua. “Sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Samboja Barat tepatnya di Desa Tani Bhakti yaitu pelatihan tata boga,” ujarnya.

Disebutkannya untuk kegiatan kali ini pihaknya menyelenggarakan di Desa Loa Kulu Kota. Dan pelatihan ini sesuai dengan keinginan pihak Desa yakni pelatihan menjahit dan tata busana. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari para perempuan.
Dalam kegiatan kali ini, pihaknya menyelenggarakan tema pelatihan yang sesuai dengan keinginan pihak desa, yaitu pelatihan menjahit dan tata busana.

Diikuti oleh 20 peserta perempuan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan di bidang ekonomi dan mendorong mereka untuk membentuk kelompok usaha bersama. “Harus bisa membuat kelompok usaha bersama perempuan jadi mereka saling support, ibaratnya modal bersama jadi keuntungan bersama. Di sini lah keuntungan mereka untuk berbagi wawasan pengetahuan, jadi saling memberdayakan,” tutupnya. (adv)

Also Read

Bagikan: