Kutip.id, TENGGARONG – Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Suprayetno, menyoroti bahwa permasalahan ini semakin mengkhawatirkan, terutama seiring dengan perkembangan pesat di daerah perkotaan.
Menurut Hero, banyak kasus TPPO melibatkan korban dari wilayah pedalaman yang dibawa ke kota dengan janji pekerjaan yang menggiurkan.
“Sering kali, mereka dijanjikan pekerjaan yang baik, tapi kenyataannya justru ditipu. Kami menangani beberapa kasus di berbagai kecamatan, dan upaya pencegahan harus diperkuat,” jelasnya.
Dengan rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur, Hero memperingatkan bahwa ancaman TPPO kemungkinan besar akan semakin meningkat jika langkah-langkah pencegahan tidak ditingkatkan secara signifikan.
Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran pekerjaan yang mencurigakan, khususnya yang disebarkan melalui media sosial.
“Pelaku TPPO biasanya bekerja secara terorganisir, bukan individu sembarangan. Penanganan kasus-kasus ini rumit karena mereka sangat berpengalaman dan memiliki jaringan luas,” kata Hero.
Pemberantasan TPPO, menurutnya, tidak bisa hanya bergantung pada satu pihak. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan.
“Keluarga dan individu juga harus lebih waspada saat menggunakan media sosial dan segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan,” tambahnya.
Hero menegaskan bahwa DP3A Kukar kerap menerima laporan kasus TPPO dari penegak hukum, seperti Polda dan Polres. Ia berharap peran media bisa lebih optimal dalam menyebarkan informasi yang akurat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TPPO.
“Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang tepat dan jelas kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kerja sama dari berbagai pihak, Hero optimis kasus TPPO di Kukar dapat ditekan, meskipun tantangannya semakin besar.
Penulis : Reihan Noor