Kutip.id, TENGGARONG – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara, Hero Suprayetno, menyampaikan apresiasi dan harapan besar atas pelantikan 11 perempuan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar periode 2024-2029. Ia meyakini, kehadiran perempuan di parlemen akan menjadi katalisator penting bagi kebijakan-kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak.
“Dengan semakin banyaknya keterwakilan perempuan di parlemen, saya berharap penguatan kebijakan terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPA) akan semakin maksimal. Kehadiran perempuan di parlemen tidak hanya sekadar representasi, tetapi juga memberikan wewenang untuk merumuskan kebijakan yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender,” ungkap Hero, Rabu (14/8/2024).
Hero menyoroti pentingnya peran perempuan dalam politik. Menurutnya, dampak positif dari partisipasi perempuan bukan hanya dirasakan oleh sesama perempuan, tetapi juga seluruh masyarakat.
oleh karena hal itu, ia merujuk pada laporan Westminster Foundation for Democracy dan Global Institute for Women’s Leadership di King’s College London, yang menyatakan bahwa perempuan cenderung mengusung gaya kepemimpinan kolaboratif dan inklusif.
“Kepemimpinan yang kolaboratif dan inklusif ini adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih merata dan adil di masyarakat. Itulah inti dari demokrasi sejati,” tambahnya.
Dengan keterwakilan perempuan yang tersebar di seluruh Daerah Pemilihan (Dapil) di Kukar, Hero optimistis bahwa berbagai program pemerintah yang diusung DP3A, terutama yang berkaitan dengan PPA, akan mendapat dukungan penuh dari para legislator perempuan.
“Kami berharap dukungan penuh dari para legislator, terutama untuk program-program yang kami inisiasi dalam upaya memperkuat pemberdayaan perempuan dan melindungi hak-hak anak,” ujarnya.
Para legislator perempuan yang baru dilantik berasal dari berbagai Dapil, yaitu Dapil I (Dayang Marissa, Ria Handayani, Fatlon Nisa, dan Annisa Mulia Utami), Dapil II (Aini Faridah), Dapil III (Madinah), Dapil IV (Masniah), Dapil V (Farida dan Hamdiah), serta Dapil VI (Mitfahul Jannah dan Sri Muryani).
Di akhir, Hero menyampaikan keyakinannya bahwa dengan sinergi antara DP3A dan para legislator perempuan, program-program pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak di Kukar akan lebih efektif dan berdampak luas, terutama dalam memperjuangkan kesetaraan gender serta melindungi hak-hak perempuan dan anak di daerah tersebut.
Penulis : Reihan Noor
