Kutip.id, TENGGARONG – Saat perayaan Hari Kartini 2024 di Kutai Kartanegara, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar mengambil langkah strategis untuk lebih dari sekadar memperingati, tetapi membangun fondasi masa depan bagi perempuan di daerah tersebut. Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menyusun peta jalan baru yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.
Chalimatus Sa’diah, Kepala Bidang PUG, PP, PSDGA DP3A Kukar, yang lebih dikenal dengan sapaan Diu, mengungkapkan bahwa Hari Kartini harus dimaknai lebih dari sekadar simbol peringatan.
“Ini adalah kesempatan kita untuk menegaskan bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam membentuk masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat,” katanya.
Menurut Diu, perempuan bukan sekadar objek pembangunan, tetapi subjek yang berperan aktif dalam proses tersebut.
Diu menyoroti bahwa DP3A Kukar berfokus pada program-program yang mendorong perempuan agar lebih percaya diri mengambil peran di ruang publik. “Kami ingin perempuan di Kutai Kartanegara tidak hanya dilihat sebagai pengikut, tetapi sebagai pemimpin, pencetus ide, dan pelaku utama perubahan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Namun, apa yang membuat perayaan tahun ini berbeda adalah pendekatan berbasis aksi nyata yang diusung DP3A. Diu menekankan pentingnya peran organisasi perempuan, baik di level mahasiswa maupun pelajar, untuk terlibat aktif dalam membangun kesadaran kolektif.
“Kita butuh lebih banyak perempuan muda yang berani berbicara, berani memimpin, dan berani melangkah untuk menciptakan perubahan,” tambahnya.
Diu juga menyinggung bahwa dukungan masyarakat, terutama laki-laki, dalam mewujudkan kesetaraan gender sangat penting.
“Kesetaraan bukan hanya isu perempuan, ini isu kita semua. Ketika perempuan maju, seluruh masyarakat ikut maju,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang kolaboratif dan visioner ini, DP3A Kukar tidak hanya merayakan semangat Kartini, tetapi membangun gerakan yang akan terus berlanjut untuk menciptakan generasi perempuan unggul di masa depan.
Penulis : Reihan Noor