Kutip.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) baru-baru ini menggelar penjaringan peserta untuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internal perangkat daerah. Penjaringan ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi lomba MTQ antar perangkat daerah yang akan digelar pada pertengahan Juli 2024.
MTQ ini merupakan salah satu upaya DP3A Kukar dalam menjalankan program Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an (GEMA), yang diatur dalam Perda Nomor 4 Tahun 2024. GEMA merupakan salah satu program unggulan Kukar Idaman ke-10, yang dipimpin oleh Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin, untuk mendorong kebiasaan mengaji di seluruh kalangan masyarakat Kukar, termasuk di lingkungan perangkat daerah.
Sekretaris DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menegaskan bahwa penjaringan peserta MTQ ini bukan sekadar ajang perlombaan biasa, melainkan juga merupakan sarana untuk mengidentifikasi pegawai yang memiliki kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
“MTQ ini bukan hanya sebagai ajang perlombaan, tapi juga sebagai sarana untuk menginventarisasi pegawai yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an serta meningkatkan pemahaman kita terhadap isi Al-Qur’an,” jelas Hero, Selasa (25/6/2024).
Sebanyak 19 peserta berpartisipasi dalam MTQ internal DP3A, dengan berbagai kategori yang dipertandingkan, seperti baca Iqra, Tartil, hingga Tilawah Al-Qur’an. Para pemenang dari penjaringan ini akan mewakili DP3A dalam lomba MTQ antar perangkat daerah yang dijadwalkan berlangsung dari 12 hingga 14 Juli mendatang.
Hero juga menambahkan bahwa kegiatan MTQ ini menjadi titik awal bagi DP3A untuk terus memperkuat program-program religius di lingkup internal perangkat daerah. DP3A merencanakan untuk mengadakan pengajian rutin bulanan guna meningkatkan pemahaman para pegawai terhadap isi dan makna Al-Qur’an.
“Kami berencana untuk menjadikan kegiatan ini rutin dengan mengadakan pengajian dan pemahaman Al-Qur’an setiap bulan. Harapannya, setiap bulan jajaran kami yang muslim bisa semakin mendalami dan memahami isi Al-Qur’an, bukan hanya saat MTQ,” ujarnya.
Kegiatan penjaringan MTQ ini diharapkan dapat memperkuat budaya religius di lingkungan pemerintahan dan menjadi motivasi bagi pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. (*)
Penulis : Dion