Pencegahan efektif perdagangan manusia butuh kolaborasi kuat semua pihak!

No comments
Foto: Kepala DP3A Kabupaten Kutai Kartanegara Bambang Arwanto.

Kutip.id, Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam mencegah perdagangan manusia.

Hal ini disampaikan Kepala DP3A Kabupaten Kutai Kartanegara Bambang Arwanto. Kata dia, perdagangan manusia adalah kejahatan yang kompleks dan terorganisir, yang tidak bisa dicegah atau ditanggulangi oleh satu pihak saja.

Menurutnya, pencegahan yang efektif hanya dapat tercapai jika ada kerja sama erat di antara seluruh elemen masyarakat, baik dari pemerintah, penegak hukum, maupun komunitas lokal.

“Pencegahan perdagangan manusia adalah tugas bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, tetapi tanggung jawab kita semua. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi kunci dalam upaya ini,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).

Bambang menegaskan bahwa pemerintah melalui berbagai kebijakan dan program perlindungan sosial memiliki peran sentral dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi warganya, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.

Kendati begitu, tanpa partisipasi aktif dari masyarakat dan dukungan aparat penegak hukum, upaya pencegahan akan sulit untuk berhasil.

“Pemerintah bisa membuat kebijakan dan program, tetapi masyarakat adalah ujung tombak dalam deteksi dini,” tuturnya, dalam peringatan Hari Anti Perdagangan Orang 2024 yang berlangsung di Kutai Kartanegara.

Pasalnya lanjut dia, masyarakat adalah unsur pertama yang bisa melihat dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya, yang kemudian, aparat penegak hukum akan bertindak berdasarkan laporan-laporan ini.

“Inilah yang disebut kolaborasi itu menjadi sangat penting untuk kita bersama-sama memberantas perdagangan manusia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang juga menyoroti peran penting edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, masyarakat perlu terus dibekali dengan informasi yang tepat mengenai bahaya perdagangan manusia serta cara-cara untuk mengenali tanda-tanda awal dari kejahatan tersebut.

“Kesadaran dan pengetahuan adalah senjata utama kita dalam pencegahan. Sosialisasi dan edukasi harus terus ditingkatkan, agar masyarakat lebih waspada dan paham apa yang harus dilakukan ketika melihat potensi terjadinya perdagangan manusia,” jelasnya.

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Anti Perdagangan Orang, DP3A Kabupaten Kutai Kartanegara juga telah meluncurkan sejumlah program untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Salah satu program yang digagas adalah peningkatan koordinasi antara lembaga-lembaga pemerintah, aparat penegak hukum, serta organisasi masyarakat sipil.

Melalui forum-forum diskusi dan pelatihan, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama lebih erat dalam menangani masalah perdagangan manusia.

“Kami berupaya memperkuat sinergi antara semua pihak. Forum-forum yang melibatkan pemerintah, APH, serta komunitas masyarakat adalah langkah penting dalam menyatukan visi dan misi untuk melindungi kelompok rentan,” tambahnya.

Selain itu, DP3A Kutai Kartanegara juga aktif melakukan kampanye di komunitas-komunitas lokal serta lembaga pendidikan. Bambang menjelaskan bahwa generasi muda menjadi salah satu target utama edukasi.

Mengapa demikian, karena mereka termasuk kelompok yang rentan sekali menjadi korban perdagangan manusia. Melalui sosialisasi di sekolah-sekolah, diharapkan para pelajar lebih memahami risiko dan cara melindungi diri dari ancaman perdagangan manusia.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak muda kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri mereka sendiri. Ini bagian dari upaya pencegahan yang harus dilakukan dari hulu hingga hilir,” tegasnya.

Di Hari Anti Perdagangan Orang, Bambang berharap peringatan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mencegah perdagangan manusia. Kolaborasi yang kuat dan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan meminimalisir kasus-kasus perdagangan manusia di Kutai Kartanegara.

“Mari kita bersama-sama mewujudkan Kukar yang lebih aman dan sejahtera bagi semua,” tutupnya.

Also Read

Bagikan: