Kutai Kartanegara – Pada Pileg tahun 2024, PDI Perjuangan dipastikan menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan menggeser rival politiknya, Partai Golkar, yang selama ini mendominasi selama beberapa priode.
Kemenangan PDI Perjuangan ini rupanya lebih didasari oleh figur Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin yang mendominasi, sehingga berimbas pada sosok caleg yang diusung PDI Perjuangan.
Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Jumansyah, merasa bahwa keberhasilan PDI Perjuangan ini tak terlepas dari strategi dan kepemimpinan dari Edi Damansyah dan Rendi Solihin.
Tak hanya itu, kemenangan ini juga dianggap karena cakapnya pembibitan kader yang telah dilakukan partai. Juga, basis kekuatan dari masing-masing kader yang dianggap sudah sangat kokoh.
“Biasanya kemenangan itu lantaran implikasi presiden, partai, hingga basis. Nah, kalau di Kutai Kartanegara ini, pemilih lebih dominan pada figur yang diusung. Mereka melihat jika caleg itu menarik, maka akan dipilih. Dan PDI Perjuangan memiliki basis akar rumput yang kuat,” bebernya.
Sementara itu, Rahmat Dermawan, salah satu caleg muda yang berhasil lolos ke DPRD Kutai Kartanegara, menilai bahwa peran besar Edi Damansyah-Rendi Solihin, memudahkan para celag untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Program-program yang diluncurkan keduanya, sebagai bupati dan wakil bupati benar-benar, bermanfaat besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Bahkan, program-programnya dinilai tepat sasaran, sehingga para caleg yang ikut pendampingan terkena imbasnya.
“Saya melihat antusias kepemimpinan Edi-Rendi yang begitu besar, terutama di dapil saya (dapil 4). Program kerakyatan banyak dirasakan, pembangunan infrastruktur juga meningkat drastis, sehingga kami para caleg tidak mengalami kesulitan,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, PDI Perjuangan berhasil meraih 18 kursi di DPRD Kutai Kartanegara. Ini merupakan sejarah baru, mengingat pada periode-periode Pemilu sebelumnya selalu didominasi Partai Golkar.
