Samarinda – Lembaga Masyarakat (Lapas) merupakan tempat pembinaan yang tidak hanya memperkuat keterampilan, tetapi juga memberikan semangat dan motivasi untuk seorang narapidana ketika menghadapi kehidupan pasca-penahanan.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda, Hidayat mengatakan bahwa lembaga ini telah berkali-kali mencetuskan berbagai program kreatif untuk menggairahkan semangat pembinaan. Warga binaan dibekali kompetensi yang akan membuat mereka mampu mandiri serta bertahan hidup.
“”Kami berkomitmen menciptakan lingkungan pembinaan yang holistik. Warga binaan tidak hanya belajar keterampilan, akan tetapi juga merasakan semangat positif untuk kembali berkontribusi pada masyarakat dengan tanggung jawab yang lebih baik,” ungkap Hidayat.
Salah satu program yang menarik perhatian adalah budidaya madu kelulut. Pasalnya, budidaya madu kelulut ini sangat mudah, praktis dan tentunya menguntungkan. Tak hanya itu, budidayanya tidak memanfaatkan area yang luas.
“Kalau di sini, ternaknya di sekitar lingkungan lapas, warga binaan diberdayakan menjadi peternak lebah kelulut yang menghasilkan madu berkualitas. Lahan yang digunakan secukupnya tapi menguntungkan,” terangnya.
Tujuan utama dari pembinaan ini agar warga binaan memiliki keterampilan dan kompetensi yang memadai untuk sukses reintegrasi ke dalam masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir.
“Dengan melibatkan mereka dalam budidaya madu kelulut, saya harap mereka tidak hanya mendapatkan sumber penghasilan berkelanjutan setelah bebas, tetapi juga dapat menjadi seseorang yang sangat produktif dalam masyarakat,” tambahnya.