Kutip.id, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) segera membangun jembatan penghubung di Kecamatan Sebulu, Kukar, pada 2024.
Rencananya, jika tidak ada kendala dalam waktu dekat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar akan mulai pembangunan struktur jembatan untuk tahap pertama.
Kepala Dinas PU Kukar Wiyono akan membangun jembatan besi di kecamatan sebulu yang akan diawali dengan menancapkan tiang pancang atau ground breaking.
Dalam pembangunan tersebut, rencnanaya akan memakan waktu sekitar 2 tahun. Dan jembatan tersebut akan dibangun dengan panjang 443 meter dengan biaya sekitar Rp650 miliar yang meliputi bentang jembatan dan jalan pendekat menuju jembatan.
“Persyaratan dalam pembangunan jembatan juga telah dikoordinasikan dengan kementrian PUPR dan Balai Jembatan. Karena jembatan di atas 100 meter harus mendapatkan ijin dari Komisi Keselamatan Jembatan Terowongan dan Jalan (KKJT),” kata Wiyono.
Adapun terkait proses yang dikerjakan pada tahun ini adalah terkait jalan pendekatnya. Karena ada beberapa titik yang memang kondisi geografisnya rendah.
“Jadi akan dibuat tinggi terlebih dahulu, dengan cara diuruk tanah dan sebagian lagi dibangun dengan metode pile slab atau tiang pancang. Dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 203 miliar,” bebernya.
Secara bertahap, pembangunan jalan pendekat jembatan yang di hubungkan dengan Dusun Sirbaya dan Desa Sebulu Modern ini akan di kerjakan selama satu tahun penuh.
Target pengerjaan rencananya akan rampung pada 2025 mendatang dan sehingga pada 2026 jembatan tersebut bisa beroperasi dan dilintasi oleh masyarakat Kutai Kartanegara.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ground breaking tanda dimulainya pembangunan Jembatan Sebulu dapat segera dilakukan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah,” harap Wiyono.
Pihaknya berharap, bahwa jembatan Sebulu ini dapat dimanfaatkan warga di empat kabupaten yang ada di Kaltim. Diantaranya yakni Kukar, Mahakam Ulu, Kutai Barat dan Kutai Timur.
“Jadi pembangunan ini untuk mewujudkan keinginan Pemkab Kukar untuk menjadikan Kecamatan Sebulu sebagai kawasan industri. Selama ini, transportasi tercepat menuju Sebulu tercepat hanya menggunakan kapal kelotok,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra