Kekurangan Psikolog di Kukar Hambat Pemulihan Korban Kekerasan

No comments
Foto : Proses pendampingan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak-anak.

Kutip.id, TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi masalah serius dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak akibat terbatasnya jumlah psikolog di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Bambang Arwanto, Kepala DP3A Kukar, menyampaikan bahwa kekurangan psikolog terjadi karena posisi tersebut belum tersedia sebagai jabatan fungsional di instansinya. “Kita kekurangan karena tenaga teknis itu juga memang secara administrasi jabatan fungsional masih belum ada di kita,” ungkapnya.

Kurangnya tenaga profesional ini memperlambat proses pendampingan korban kekerasan, terutama di tengah lonjakan kasus yang semakin meningkat di Kukar. DP3A telah melakukan upaya dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan kementerian terkait untuk mencari solusi. “Kita bisa melakukan kajian-kajian sesuai dengan jabatan fungsional yang ada, tapi itu masih kita upayakan,” tambahnya.

Dampaknya sangat nyata, karena setiap ada laporan kasus, tim harus segera membagi tugas dan berhadapan langsung dengan korban yang memerlukan bantuan psikologis. Dalam kondisi ini, kehadiran psikolog menjadi sangat penting.

“Kita bakal mengajukan kepada pemerintah untuk tenaga teknis ini, karena memang dibutuhkan dan kasusnya ini memang rill dan nyata jadi memang pendampingan psikologi,” pungkas Bambang.

Kekurangan tenaga psikolog di Kukar menambah panjang daftar masalah yang harus segera diselesaikan, terutama di tengah meningkatnya kasus kekerasan yang membutuhkan penanganan cepat. DP3A Kukar akan terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan mendesak ini. berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada. Namun, dukungan pemerintah pusat sangat dinantikan agar pendampingan psikologis bisa diberikan secara optimal kepada setiap korban. (*)

Penulis : Dion

Also Read

Bagikan: