Tekan Angka Perceraian, Menag Wacanakan Kursus Pra-Nikah Selama Satu Semester

No comments
Foto: Istimewa

Kutip.id – Kementerian Agama (Kemenag) menyoroti tingginya angka perceraian di Indonesia dan berencana menerapkan kursus calon pengantin selama satu semester sebagai langkah pencegahan. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa persiapan pernikahan yang minim menjadi salah satu faktor utama tingginya perceraian, terutama di usia pernikahan dini.

“Setiap tahun, sekitar 2,2 juta pernikahan terjadi, yang berarti ada sekitar 4 juta orang menikah. Dari jumlah itu, 35 persen berakhir dengan perceraian, dan 80 persen terjadi dalam lima tahun pertama pernikahan,” ungkap Nasaruddin dalam konferensi pers Program Prioritas Kemenag di Jakarta Pusat, Kamis (6/3).

Menurutnya, perceraian berdampak besar, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Ia juga mengidentifikasi 13 faktor penyebab perceraian, seperti masalah ekonomi, perbedaan usia, perbedaan pendidikan, dan pernikahan lintas agama.

“Perkawinan lintas agama paling berisiko, karena menyumbang lebih dari 90 persen kasus perceraian,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Kemenag ingin memberikan pembekalan lebih komprehensif kepada calon pengantin agar mereka lebih siap dalam menghadapi kehidupan rumah tangga.

“Selama ini, nasihat pernikahan hanya berlangsung sekitar tujuh menit. Bagaimana mungkin sebuah pernikahan bisa bertahan lama dengan persiapan yang begitu singkat? Oleh karena itu, kami ingin membuat kursus calon pengantin yang setara dengan satu semester,” ujar Nasaruddin.

Ia mencontohkan sistem pendidikan pra-nikah yang diterapkan dalam agama Katolik dan di beberapa negara lain, yang memberikan pembekalan jangka panjang kepada calon pengantin.

“Di luar negeri, banyak yang menerapkan pendidikan pernikahan mirip kuliah satu semester. Sementara di Indonesia, menikah sangat mudah, dan sesuatu yang mudah dilakukan biasanya juga mudah berakhir,” tambahnya.

Sebagai bagian dari program ini, Kemenag juga berencana bekerja sama dengan Mahkamah Agung untuk memperkuat bimbingan pernikahan. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi angka perceraian dan dampak sosial yang ditimbulkannya.

“Kami ingin menciptakan rumah tangga yang harmonis, penuh ketenangan, dan kebersamaan. Inilah bagian dari misi layanan keagamaan yang berdampak nyata,” tutup Nasaruddin.

Sumber : https://kumparan.com/kumparannews/menag-mau-bikin-kursus-calon-pengantin-1-semester-buat-cegah-angka-perceraian-24d3Mk4qb2x

Penulis : Yusuf S A

Also Read

Bagikan: