Kutip.id, TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) semakin memperkuat upaya perlindungan perempuan dan anak melalui tim khusus yang dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Dengan beranggotakan 10 tenaga ahli, termasuk psikolog klinis, konselor hukum, dan konselor psikologi, tim ini bergerak cepat untuk mendampingi korban kekerasan.
Melalui program inovatif “Kutai Kartanegara Mendampingi Melindungi,” DP3A tak hanya menunggu laporan masuk, tetapi langsung jemput bola begitu ada indikasi kekerasan terjadi. Ini menjadi bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam melindungi warganya.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menyatakan bahwa pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai instansi dan masyarakat untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami tidak hanya berdiam diri. Tim kami siap turun ke lapangan segera setelah laporan masuk, berkoordinasi dengan kecamatan, dan menurunkan tenaga ahli yang relevan untuk membantu korban, baik di kecamatan maupun di ibu kota kabupaten, Tenggarong,” ujar Hero.
Tak sekadar membantu, DP3A juga memberi perhatian khusus pada aspek psikologis korban. Setiap laporan kekerasan yang diterima Polsek segera direspons dengan pengiriman psikolog, memastikan korban mendapat dukungan emosional secara langsung.
Meningkatnya jumlah kasus kekerasan setiap tahun tidak membuat DP3A berhenti berinovasi. Hero menekankan bahwa kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan kini semakin meningkat. Hal ini bukan hanya karena ada lebih banyak kejadian, tetapi juga karena korban semakin berani bicara dan meminta bantuan. Selama lima bulan pertama 2024, tercatat 30 kasus kekerasan, dengan total kasus tahun sebelumnya mencapai 120.
“Semakin banyak korban yang berani melapor, berarti masyarakat mulai mempercayai kami. Dan kami di sini untuk mendampingi mereka.” tutupnya.
Penulis : Reihan Noor